Menghidupkan kembali pemikiran KH.M.Farid Wajdi
__________________________
*Tiada Dusta diantara kita*
-------------------------------------------
_*Penulis : Muhammad jaddin wajad*_
Kalimat ini seakan tidak pernah terlewat beliau ucapkan setiap moment2 beliau bermajlas.
Beliau selalu mengawali melontarkan pernyataan ini ketika beliau memulai berdialog dengan orang lain,apalagi jika seseorang itu baru pertama kali bertemu dan berdialog dengan beliau.
Kalimat ini sekilas nampak sangat sederhana dan biasa2 saja,tetapi jika kita renungkan lebih dalam lagi ternyata mengandung makna yang luar biasa dalam,dari pernyataan ini beliau sepertinya ingin mengajak kita untuk belajar jujur dan apa adanya pada diri sendiri terutama pada Sang Pencipta,karena seringkali kita masih sibuk menjaga imej kita agar tdk sampai terlihat buruk dimata orang lain sehingga hal inilah yang menjadi faktor penyebab sulitnya kita beribadah secara tulus dan ikhlas kpd Sang Pencipta kita.
*Nasehat beliau*
---------------------------
" _Seseorang tidak akan bisa menghayati pertaubatannya jika dia tidak mau mengakui dengan jujur kesalahannya dihadapan Sang Pencipta_ "
" _ketika seseorang masih sibuk untuk dinilai baik oleh orang lain apalagi dia masih sibuk menilai keburukan orang lain maka dia akan sulit beribadah secara benar kepada Allah,karena hal inilah yang akan menghalangi terhubungnya seorang hamba dengan Pencipta-Nya_ "
Ada 5 hal yang menjadi dasar kerangka berfikir beliau didalam menyikapi hidup sebagai bagian perjalanan sementara menuju pada tujuan akhir masa depan keabadian ( _kehidupan kekal di akherat_ )
1. Seluruh aktivitas didasarkan pada muara Ridlo Allah SWT.
2. Selalu curiga terhadap diri,koreksi diri dan evaluasi diri.
3. Zuhud terhadap dunia.
4. Saling menguatkan rasa cinta dan belas kasih terhadap sesama.
5. Menghiasi diri dengan akhlak yang mulia.
_____________________
*•> Pada poin pertama*
------------------------------------
_*Nasehat beliau*_
------------------------
" Niatkan seluruh aktivitas kita semata-mata karena Allah "
" Hadirkan Allah dalam seluruh aktivitasmu (baik gerak&diam) sebagai wujud ibadah kita kepada Allah "
" Ibadah yang kita lakukan harus tulus,mulus,lillah,murni "
*Tulus*
---------
bermakna aktivitas yang kita lakukan dalam posisi sadar penuh atas keridloan diri kita melakukan nya dan tidak terpaksa.
*mulus*
----------
bermakna tidak cacat&terjaga dari kotoran yang mengurangi keindahan dari sebuah amal,sehingga hal ini dituntut kehati-hatian yg ekstra baik gerak lahir maupun batin utk menjaga kehormatan diri dihadapan Allah dan sesama manusia.
*Lillah*
---------
bermakna seluruh aktivitas dilakukan semata-mata karena Allah dan yang dituju adalah keridloan-Nya.
*Murni*
----------
bermakna menuntut sebuah proses dilakukan secara baik dan benar sesuai dengan tahapan-tahapan nya dan berakhlak ( sesuai dengan kaidah keindahan kesopanan dan kesusilaan ).
___________________
*•> Pada poin kedua*
---------------------------------
Kita tidak boleh merasa sudah baik apalagi merasa lebih baik dari orang lain dan tidak cepat merasa sudah puas (merasa sudah aman) terhadap amal baik yang kita lakukan,selalu curiga terhadap curian2 dari dalam diri, menyadari penuh bahwa kita masih banyak melakukan kesalahan dan dosa termasuk didalam aktivitas ibadah kita sehingga hal inilah yang akan mendorong semangat bersungguh-sungguh utk senantiasa bertaubat kepada Allah SWT.
___________________
*•> Pada poin ketiga*
--------------------------------
_*Nasehat beliau*_
-------------------------
" Tidak ada yang salah dengan dunia,dunia diciptakan untuk kita dan kita diciptakan untuk akherat,yang salah jika dunia kita tempatkan didalam hati kita "
" Janganlah engkau cinta pada dunia karena cinta dunia adalah pangkal dari seluruh kesalahan dan dosa "
" Dunia adalah tempat persinggahan sementara menuju perjalanan abadi di akherat "
" Dunia adalah tempat ujian bukan tempat kita membangun masa depan dan akheratlah masa depan kita yang sejati "
Zuhud terhadap dunia yang beliau maksudkan dalam hal ini yaitu adanya ikhtiar yang bersungguh-sungguh mendayakan seluruh potensi yg diberikan oleh Allah kepada kita didalam menetapi ketentuan-Nya dan berpasrah total menerima utuh seluruh pemberian&pengaturan Allah untuk diri kita.
_____________________
*•> Pada poin keempat*
------------------------------------
_*nasehat beliau*_
-------------------------
" Tidak dapat dipungkiri bahwa manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri dan saling membutuhkan antar satu dan yg lain "
" Perbedaan adalah Rahmat dari Allah dimana satu dengan yang lainnya itu saling melengkapi "
" Jangan jadikan perbedaan sebagai alasanmu memusuhi sesamamu akan tetapi perbanyaklah mencari kesamaannya sebagai makhluk yg saling membutuhkan satu dengan lainnya "
" Pergaulilah sesamamu dengan penuh rasa cinta dan belas kasih dan karena Allah "
Pada poin ini lebih banyak terkait dengan hubungan sosial antar sesama manusia dimana beliau menekankan untuk saling menjaga hubungan baik antar sesama dengan menguatkan rasa cinta dan belas kasih karena Allah.
___________________
*•> Pada poin kelima*
---------------------------------
_*Nasehat beliau*_
-------------------------
" memanusiakan manusia "
" Kita dituntut untuk bersikap dan berpenampilan simpatik dan menarik sehingga orang lain tidak salah dalam membaca diri kita untuk menjaga kehormatan diri dan kehormatan orang lain "
" Pergaulilah orang lain dengan akhlak yang baik sopan santun lahir batin "
" Didalam bersikap dan berperilaku baik pada orang lain harus mengacu pada standar penilaian baik dimata Allah "
Dari nasehat beliau dapat disimpulkan bahwasanya kita dituntut utk berperilaku secara baik dan manusiawi kepada orang lain dengan penuh etika sopan santun dan
__________________________
*dalam koridor karena Allah*
--------------------------------------------
sehingga kita tidak terjebak hanya sekedar ingin dinilai baik dimata orang lain akan tetapi cemar dimata Allah dan terseret oleh pergaulan yang tidak selektif yang hanya akan membawa kita jauh dari Sang Pencipta.
Dari kelima poin diatas,betapa beliau sangat menyadari posisi beliau sebagai seorang hamba yang dituntut utk bersungguh-sungguh baik lahir maupun batin beribadah secara benar guna menjaga hubungan baik dengan Sang Penciptanya sebagai wujud penyerahan diri total seorang hamba kepada Sang Penciptanya.
Sekaligus menyadari penuh posisinya sebagai seorang makhluk yang dituntut utk berbuat baik dan beradab yang didasarkan pada rasa cinta dan belas kasih kepada sesamanya sebagai wujud makhluk sosial yang saling membutuhkan antar satu dengan lainnya.
Dari dasar inilah yang mengerucutkan pandangan beliau akan *pentingnya arti sebuah kejujuran dan ketulusan* yang harus benar-benar ditegakkan dalam rangka menjaga hubungan baik dengan Sang Pencipta maupun dengan sesama manusia.
*Salam bahagia*
*Muhammad jaddin wajad*
No comments:
Post a Comment